Turis Spanyol Praktek Bikin Gujahe di Dampingi Desa Wisata Bumi Mataram Pleret

28 Juli 2023
Rifqi Fatoni
Dibaca 457 Kali
Turis Spanyol Praktek Bikin Gujahe di Dampingi Desa Wisata Bumi Mataram Pleret

InfoWisata - Pleret, sebuah desa wisata yang terletak di bawah bayang-bayang kejayaan Kerajaan Mataram Islam, mengalami momen istimewa pada Kamis, 28 Juli 2023, dengan kedatangan puluhan wisatawan dari Spanyol. Kedatangan rombongan ini menjadi sorotan khusus bagi desa wisata Bumi Mataram Pleret, mengingat jumlah turis asing yang datang sangat signifikan. Wisatawan dari Spanyol ini menginap di vila cantik Ada Waktu Pleret, sebuah akomodasi yang terkenal karena fasilitasnya yang sudah taraf internasional.

Perjalanan wisatawan Spanyol di Pleret dimulai dengan diantarkan keliling mengunjungi gerbang pleret oleh pengurus desa wisata Bumi Mataram Pleret. Dengan menggunakan sepeda, turis merasakan sensasi menyusuri setiap sudut desa, menikmati keindahan alam yang asri, dan menyerap budaya lokal dengan lebih dekat. Perjalanan sepeda ini menjadi cara yang menyenangkan bagi para turis untuk menjelajahi dan merasakan atmosfer khas desa wisata yang menawan.

Setelah keliling desa, rombongan turis dibawa untuk mengunjungi beberapa situs bersejarah yang ada di Pleret. Desa ini memang kaya akan peninggalan sejarah dan kebudayaan, yang merupakan warisan berharga dari Kerajaan Mataram Islam. Beberapa situs yang dikunjungi antara lain adalah situs-situs peninggalan sejarah mataram, makam ratu malang, museum, dan destinasi wisata berbasis komunitas seperti mbulak wilkel dan taman benteng mataram. Para turis Spanyol sangat terkesan dengan warisan budaya yang masih terjaga dengan baik di Pleret.

Salah satu puncak dari perjalanan wisatawan Spanyol di Pleret adalah kunjungan mereka ke industri rumahan warga setempat yang menghasilkan "Gulajawa Jahe" atau "Gujahe". Gujahe adalah produk khas Pleret berupa gula jawa jahe dengan berbagai varian rasa khas yang lezat dan menggugah selera. Wisatawan diperkenalkan secara langsung dengan proses pembuatan Gujahe oleh warga setempat. Mereka dapat melihat bagaimana jahe diproses menjadi gulajawa dengan berbagai varian rasa, khasiat dan nikmat, sekaligus berinteraksi dengan masyarakat setempat yang ramah dan berpengalaman dalam mengolah produk tersebut.

Selama berada di Pleret, para wisatawan Spanyol juga mendapatkan kesempatan untuk menikmati kuliner lokal yang kaya akan cita rasa dan tradisi. Beberapa hidangan khas seperti soto di warung kampoeng godhong timur kantor kalurahan pleret.

Slogan "Pleret Heritage Of Mataram" tidak sekadar menjadi semboyan belaka, tetapi menjadi perwujudan nyata dari pesona dan kekayaan budaya Pleret. Melalui kedatangan puluhan wisatawan dari Spanyol, desa wisata Bumi Mataram Pleret semakin mendapatkan apresiasi dan pengakuan internasional atas keindahan alam, kearifan lokal, dan warisan sejarahnya.

Kedatangan turis dari luar negeri, terutama dari Spanyol, tentunya akan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan kesadaran akan pentingnya pelestarian budaya. Di samping itu, kedatangan mereka juga berpotensi memperkenalkan Pleret ke dunia internasional sebagai destinasi wisata yang menarik dan berharga untuk dikunjungi.

Semoga, momen bersejarah ini akan menjadi pijakan bagi perkembangan pariwisata Pleret, menjadikan desa ini sebagai tujuan wisata yang berdaya tarik, berkelanjutan, dan membanggakan bagi masyarakat lokal dan internasional.