Pendataan bantuan sarana Prasarana Sampah

14 April 2021
Taufiq Kamal, S.Kom, M.Cs.
Dibaca 279 Kali
Pendataan bantuan sarana Prasarana Sampah

infoPleret- Bertempat di Gedung Pertemuan komplek Perkantoran Manding, Ulu-ulu Pleret Irfani Andhi H menghadiri kegiatan Sosialisasi dan pendataan bantuan sarana-prasarana persampahan yang dilakanakan oleh DLH Kabupaten Bantul, Rabu (14/4). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kalurahan di Kabupaten Bantul.

Tahun ini giliran Kabupaten Bantul sebagai lokus penyusunan basis data sarana dan prasarana persampahan. Penyusunan basis data ini diawali dari pengumpulan data sekunder dan ditindaklanjuti dengan survei lapangan. Sarana dan prasarana persampahan yang menjadi sasaran survei mencakup bank sampah, TPS, TPS 3R, depo, dan kontainer. Berdasarkan data sekunder dari DLH Kabupaten Bantul terdapat bank sampah sebanyak 143, TPST/TPS 3R sebanyak 15, TPS sebanyak 275, depo sebanyak 3, dan kontainer sebanyak 40. Adapun tujuan dari survei ini untuk mengetahui sebaran spasial dan kondisi eksisting sarana dan prasarana persampahan di Kabupaten Bantul. Dengan adanya kelengkapan data ini juga akan membantu menjawab pertanyaan aktif dan tidak aktif pada sarana dan prasarana persampahan yang ada.

Di Kabupaten Bantul juga telah dibentuk KPSM Bantul (Kelompok Pengelola Sampah Mandiri) yang tertuang dalam AD ART JPSM Amor. JPSM ini sekarang telah berbadan hukum. Saat ini JPSM masih terus bergerak dan akan menambahkan informasi-informasi baru. JPSM telah mempunyai 17 cabang di 17 kecamatan untuk optimalisasi masing-masing cabang diperlukan struktur organisasi yang jelas. Jejaring pengepul sampah swasta perlu diketahui sebaran pemetaannya, sehingga dapat dilakukan sosialisasi agar memenuhi standar (tata letak).

Beberapa rekomendasai ke depan perlu dilakukan update data dari OPD dengan menambahkan titik sampah legal. Kemudian TPS pribadi juga perlu dimasukkan karena untuk perencanaan jalur pengangkutan. Sementara itu, di Kabupaten Bantul terdapat 50 armada pengangkut sampah swasta yang tersebar paling banyak di Kasihan, dan ada pula yang di Sewon dan Banguntapan. (Orisya)